KonsultasiPendidikan Anak

Jika Anak Malas Sekolah

Pertanyaan :

Assalamu’alaikum Wr Wb

Ibu Pengasuh Rubrik Konsultasi Keluarga, anak saya laki-laki sejak kelas 2 SMP mulai enggan ke Sekolah. Sulit dinasehati dan tidak menurut kepada kami, orang tuanya.

Ketika saya tanya alasan malas ke Sekolah, karena merasa Sekolahnya bukan pilihannya.

Saya dulu memang agak sedikit memaksanya untuk memilih Sekolah sesuai pilihan saya dengan beberapa harapan.

Selama kelas 1, anak saya baik-baik saja, mulai bisa beradaptasi dan menyukai Sekolah pilihan saya.

Keengganan ke Sekolah baru muncul di kelas 2, seiring dengan pertemanannya dengan siswa lain yang juga merasa terpaksa masuk di Sekolah ini.

Bahkan pernah kabur dari Sekolah.

Bagaimana menurut Ibu, apa yang semestinya saya lakukan?

Terima kasih untuk sarannya.

Wassalamu’alaikum Wr Wb

UA

ilustrasi anak sekolah
ilustrasi anak sekolah

Jawaban :

Diasuh oleh Dra. (Psi.) Zulia Ilmawati

Wa’alaikumsallam Wr Wb.

Ibu UA yang baik,

Malas ke Sekolah bisa terjadi pada setiap usia. Banyak faktor yang menyebabkan anak enggan datang ke Sekolah, di antaranya:

  • Jika anak merasa jenuh dengan rutinitas Sekolah,
  • menghadapi pengalaman yang tidak menyenangkan di Sekolahnya.
  • Anak malas ke Sekolah juga bisa disebabkan karena bosan dengan metode pengajaran yang kurang menarik.
  • Suasana Sekolah yang kurang nyaman,
  • atau masalah sosialisasi dengan teman seperti yang Ananda alami.

Awalnya Ananda memang merasa terpaksa dengan Sekolah pilihan Anda.

Dengan berjalannya waktu, Anda sudah mulai merasa nyaman dan tidak ada masalah.

Kebetulan bertemu dengan teman yang memiliki kondisi yang sama dengan Ananda terkait dengan pilihan Sekolah.

Pengaruh teman ini kemudian mengganggu kenyamanan Ananda yang sudah mulai betah di Sekolah pilihan Anda.

Semestinya Ananda tidak terpengaruh, terbukti sudah bisa bertahan satu tahun lebih.

Ibu UA yang baik,

Di kalangan remaja, memiliki banyak teman adalah merupakan satu bentuk prestasi tersendiri. Makin banyak teman, makin tinggi nilai mereka di mata teman-temannnya.

Pengaruh teman ini memang cukup besar karena lebih banyak berada di luar Rumah.

Oleh karena itu, orang tua perlu berhati-hati dan bijaksana dalam memberikan kesempatan anaknya bergaul.

Jangan biarkan anak bergaul dengan teman-teman yang tidak benar.

Ibu UA yang baik,

Kelompok sebaya memberikan sebuah dunia buat remaja untuk melakukan sosialisasi dalam suasana di mana nilai-nilai yang berlaku bukanlah nilai-nilai yang ditetapkan oleh orang dewasa, melainkan oleh teman seusianya.

Dari pergaulan dengan teman sebayanya seringkali muncul berbagai permasalahan, jika individu tersebut tidak dapat menyesuaikan diri.

Seperti yang Ananda alami, terpengaruh untuk melakukan tindakan yang tidak baik seperti tidak masuk Sekolah atau kabur dari Sekolah.

Dan Ananda tidak mempunyai keberanian untuk mengatakan hal yang sebenarnya terjadi atau dialaminya.

Perbuatan yang dilakukan biasanya lebih mengarah pada bentuk-bentuk pemberontakan di dalam dirinya.

Ibu UA yang baik,

Untuk menghindari masalah yang akan timbul akibat pergaulan, selain mengarahkan Ananda untuk mempunnyai teman bergaul yang baik, Anda juga bisa memberikan kesibukan dan memercayakan sebagian tanggung jawab Rumah tangga kepada Ananda.

Pemeberian tanggung jawab ini hendaknya tidak dengan pemaksaan maupun mengada-ada.

Berilah pengertian yang jelas, sekaligus teladan.

Dengan memberikan tanggung jawab dalam Rumah, insyaAllah akan dapat mengurangi waktu anak bermain tidak karuan dan sekaligus dapat melatih anak mengetahui tugas dan kewajiban, serta tanggung jawab dalam Rumah tangga.

Latih Ananda untuk disiplin serta mampu memecahkan masalah sehari-hari agar terbiasa mandiri.

Selain itu, berilah pengarahan kepada Ananda tentang batasan teman yang baik.

Ibu UA yang baik,

Ada baiknya Anda juga melakukan introspeksi diri, barangkali ada pola pengasuhan yang masih belum tepat untuk Ananda.

Pola asuh dan suasana yang harmonis dalam keluarga juga dapat menimbulkan semangat belajar bagi anak.

Sampaikan pada Ananda tentang pentingnya Sekolah dan beri masukan positif tentang tempat di mana sekarang Ananda belajar.

Tanamkan dalam diri Ananda, bahwa setiap masalah pasti ada jalan keluar, dan setiap orang harus mampu dalam menghadapi permasalahan tersebut.

Komunikasikan keluhan Ananda dengan guru, sehingga guru pun dapat memantau perkembangan Ananda di Sekolah.

  • Bekali Ananda dengan pengetahuan tentang berbagai kejadian yang mungkin akan dialami ketika berada di Sekolah.
  • Ajari Ananda untuk mengatakan tidak atau menolak perilaku orang lain yang tidak diinginkannya.
  • Bila cara ini tetap tidak berhasil, dan pengaruh teman tetap mengganggu, jangan segan meminta Ananda ke Sekolah yang bisa menjamin kenyamanan Ananda.

Bersikap bijaksana tanpa menggunakan emosi berlebih saat menghadapi Ananda.

Sebagai orang tua, bantu Ananda mengatasi masalahnya secara bertahap.

Tetaplah berkomunikasi dengan anak, cari tahu apa saja keinginan dan kebutuhannya.

Semoga diberikan kemudahan aamiin.[]

About Author

Comment here