Konsultasi

Bila Anak Suka Merengek

Pertanyaan :
Assalamu’alaikum Wr Wb
Ustadzah yang dimuliakan Allah, saya ingin bertanya. Bagaimana cara mengatasi anak yang suka sekali merengek, apalagi jika keinginannya tidak terpenuhi, maka rengekannya akan semakin menjadi-jadi. Sedangkan ketika saya mencoba memberi pengertian kepadanya, atau sesekali menolak permintaannya, maka si anak langsung diambil oleh neneknya (dialihkan perhatiannya agar tidak menangis). Apakah membiasakan dia menghindari masalah berpengaruh pada perkembangan emosinya ke depan? Bagaimana cara mengatasi rengekannya yang kadang sulit sekali untuk diberi pengertian? Bagaimana saya bersikap sebagai orang tua yang – maaf – kadang kebijakan saya kepada anak masih dicampuri oleh neneknya? Atas jawabannya saya ucapkan terimakasih banyak.
Wassalaamu’alaikum Wr.Wb
NN
Jawa Timur

Jawaban : 
Wa’alaikumsalam Wr.Wb
Ibu NN yang baik,
Setiap anak diberikan potensi hidup oleh Allah SWT yang salah satunya berupa naluri untuk mempertahankan diri. Rengekan merupakan salah satu manifestasi dari naluri mempertahankan diri pada anak, karena merengek biasanya dijadikan senjata ampuh anak-anak usia balita ketika meminta sesuatu yang diinginkan atau saat menerima ketidakadilan. Rengekan juga menjadi cara efektif yang dilakukan anak-anak untuk menarik perhatian orang tuanya. Meski sering dianggap sebagai sesuatu yang wajar, orang tua sebaiknya menghadapi rengekan anak dengan cara yang tepat. Selalu mengabulkan permintaan si kecil ketika merengek, akan membuatnya belajar bahwa ia bisa mendapatkan apapun yang ia inginkan dengan merengek. Dan tentu saja ini bukan suatu pendidikan yang baik buat anak.

Ibu NN yang baik,
Hal penting yang semestinya kita pahami adalah jangan pernah membiarkan si kecil menjadikan rengekan sebagai kebiasaan. Ajarkan pada anak, bagaimana seharusnya mengekspresikan keinginannya. Berilah contoh yang baik bagaimana cara berkomunikasi yang efektif. Misalnya, jika si kecil menginginkan sesuatu, ajarkan dia berkata, “Mi, aku mau mobil-mobilanan itu. Boleh, tidak?” Selain itu, biasakan anak untuk membagi perasaannya. Seorang anak yang dapat mengutarakan perasaannya, kemungkinan besar tidak akan gampang merengek. Saat anak meminta sesuatu sambil menangis, jelaskan rengekannya itu tidak akan berhasil, sampaikan bahwa Anda hanya mau mendengarkannya jika dia menggunakan suara biasa. Jika rengekan si kecil mulai berkurang atau dia meminta sesuatu dengan manis, berikan reward. Penghargaan tak harus berbentuk barang. Pujian Anda yang tulus juga bisa membuat anak senang.

Ibu NN yang baik,
Bila cara-cara tadi belum berhasil, tak ada salahnya Anda mengalihkan konsentrasinya pada hal lain yang menarik perhatiannya. Hal ini bukan berarti menghindarkan anak pada suatu masalah. Tapi mengajarkan pada anak untuk menunda atau mengalihkan bahwa setiap keinginan yang merupakan manifestasi dari naluri tidak harus dipenuhi. Kondisi lelah, lapar, atau sakit bisa juga membuat anak rewel dan suka merengek. Karenanya, pastikan anak selalu terpenuhi kebutuhan jasmaninya secara cukup, dan mendapatkan lingkungan yang nyaman. Orang tua juga harus dapat menjadi contoh. Karena anak banyak belajar dari apa yang dia lihat dan dengar. Jika sekali waktu, tanpa sadar, Anda meminta pada anak atau pasangan, dengan cara merengek, jangan salahkan anak bila mencontohnya.

Ibu NN yang baik,
Jika ada nenek di rumah terkadang memang sulit untuk konsisten dengan pola asuh yang ingin kita terapkan pada anak. Tidak jarang nenek juga ikut mencampuri dan mewarnai pola asuh yang sudah kita terapkan. Tentu hal ini dilakukan nenek karena rasa sayang beliau pada cucunya. Hanya saja terkadang mengganggu karena apa yang dilakukan nenek biasanya cenderung untuk menuruti dan membuat senang cucunya. Sebaiknya komunikasikan dengan baik. Ajak nenek berbicara dan berdiskusi tentang pentingnya pola asuh yang konsisten agar anak tidak bingung. Jika Anda merasa tidak enak menyampaikannya, ajaklah suami untuk membicarakan masalah ini dengan nenek. Sampaikan pada nenek tentang pentingnya pola asuh yang seragam. Jika tidak terkomunikasikan dengan baik, tidak jarang campur tangan nenek akan menimbulkan kesalahpahaman, sekaligus juga dapat berakibat buruk pada perkembangan anak. Carilah suasana yang tepat agar keinginan Anda bisa tersampaikan dengan baik. Insya Allah jika dikomunikasikan dengan baik, nenek akan dapat memahaminya. Toh semua ini demi kebaikan cucunya juga. Semoga Allah SWT menjadikan ananda anak yang shalih…. Amiin…

Dijawab Oleh: Dra (Psi) Zulia Ilmawati.

About Author

Comment here